Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah wilayah tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur,
yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini
juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan
sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda
(Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang
(Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti.
Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan
untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah
pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian
juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia
Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara.
Pembentukan DIY oleh Kerajaan di Yogyakarta (1946)
Sambil menunggu UU yang mengatur susunan Daerah yang bersifat
Istimewa sebagaimana pasal 18 UUD, maka Sultan HB IX dan Sri Paduka PA
VIII dengan persetujuan BP DPR DIY (Dewan Daerah) pada 18 Mei 1946 mengeluarkan Maklumat No. 18 yang mengatur kekuasaan legeslatif dan eksekutif (lihat Maklumat Yogyakarta No. 18 ) Maklumat ini adalah realisasi dari keputusan sidang KNI Daerah Yogyakarta pada 24 April 1946.
Setelah menyetujui rencana maklumat itu, KNID membubarkan diri dan
digantikan oleh Dewan Daerah yang dibentuk berdasarkan rencana maklumat.
Dalam sidangnya yang pertama DPR DIY mengesahkan rencana maklumat No 18
yang sebelumnya telah disetujui dalam sidang KNI Daerah Yogyakarta
tersebut
Dalam maklumat ini secara resmi nama Daerah Istimewa Yogyakarta
digunakan menandai bersatunya dua monarki Kesultanan dan Pakualaman
dalam sebuah Daerah Istimewa. Persatuan ditunjukkan dengan hanya ada
sebuah Parlemen lokal untuk DIY dan Ibu Kota Yogyakarta (gabungan
Kabupaten Kota Kasultanan dan Kabupaten Kota Paku Alaman) bukan dua buah
(satu untuk Kesultanan dan satunya untuk Paku Alaman). Tidak dipungkiri juga terdapat perbedaan pendapat antara KNID dengan Monarki
yang tercermin dengan adanya dua tanggal pengumuman maklumat yaitu
tanggal 13 dan 18 Mei 1946. Selain itu juga nampak dari materi maklumat
dengan RUU. Dari sepuluh Bab yang diusulkan, sebanyak tiga bab tidak
ditampung, yaitu Bab 1 tentang Kedudukan DIY, Bab 6 tentang Keuangan,
dan Bab 7 tentang Dewan Pertimbangan.
Ciri khas Jogjakarta
Kalau mendengar tentang Yogyakarta kebanyakan orang pasti ingat tentang
budaya-budayanya, dan bisa juga dibilang bahwa Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah kota budaya. Ciri khas budaya Yogyakarta seperti batik, tari kreasi baru, wayang kulit, kethoprak, gamelan jawa, jathilan atau kuda lumping.
Aku ingin mengingat dulu waktu masih sekolah pelajaran kesenian gamelan
dan tari juga merupakan pelajaran ekstra pilihan. Dan aku juga malah
mengikuti karawitan yang ada di desa, terdapat sanggar karawitan, tari
di desaku, bahkan sejak sekolah SD aku sudah mulai belajar karawitan
gamelan jawa dan tari kreasi baru bermacam gaya dilanjudkan belajar di
SMP dan SMU.
Dari gambar di atas ini jelas terlihat bahwa memang penduduk di
Yogyakarta pada umumnya sejak Sekolah Dasar (SD) sudah ada pelajaran
karawitan gamelan.
Di gambar paling depan terlihat bonang dengan jelas, jadi ingat waktu
sekolah dulu aku suka nabuh bonang hehehe...dalam belajar gamelan atau
karawitan memang diharuskan menguasai setiap gamelan.
Ini adalah salah satu tarian kreasi baru gaya Yogyakarta juga, dan di
Jogja banyak juga sanggar kesenian dan siapapun boleh mengikutinya.
Di sanggar-sanggar kesenian Yogyakarta bukan saja belajar tarian khusus
Jogja tapi juga belajar tarian dari daerah lain seperi tari bali, tarian
sunda, tarian gaya solo, dll dan tiap musik gamelannya memang berdeda
tetapi kalau gamelan gaya Jogja biasanya lebih halus.
Ini adalah gambar wayang kulit, yang merupakan gaya budaya Yogyakarta.
Pertunjukan wayang kulit biasa diadakan untuk menanggapi hari besar
tertentu atau untuk tanggapan suatu event yang penting
50 Tempat Wisata di Jogja Terbaik
Tempat Wisata di Jogja - Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota yang sangat indah dan istimewa di Indonesia. Tak kalah bagusnya dengan objek wisata Jakarta, Yogyakarta juga memiliki berbagai
tempat wisata yang amat menarik untuk dikunjungi oleh semua orang, baik
warga lokal maupun asing dengan harga yang cukup murah. Salah satu
tempat yang paling populer di Jogja adalah Jl. Malioboro, yang sudah
sangat terkenal hingga ke mancanegara.
Kota yang dijuluki dengan kota Gudeg ini memiliki kekayaan kuliner yang beragam dan tempat yang amat menarik untuk dikunjungi. Dulunya Jogja adalah ibukota Indonesia, namun kini telah dipindahkan ke Jakarta. Wajar saja Yogyakarta menjadi ibukota karena kota yang satu ini memiliki kemajuan yang lebih baik dibanding yang lain, baik dari segi pendidikan, kreativitas masyarakat, keindahan kota, dan lain sebagainya.
Kota yang dijuluki dengan kota Gudeg ini memiliki kekayaan kuliner yang beragam dan tempat yang amat menarik untuk dikunjungi. Dulunya Jogja adalah ibukota Indonesia, namun kini telah dipindahkan ke Jakarta. Wajar saja Yogyakarta menjadi ibukota karena kota yang satu ini memiliki kemajuan yang lebih baik dibanding yang lain, baik dari segi pendidikan, kreativitas masyarakat, keindahan kota, dan lain sebagainya.
Daftar Tempat Wisata di Yogyakarta :
#1 Malioboro
Malioboro
adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Yogyakarta yang
membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi,
Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis
Imajiner Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja, serta berbagai kemenarikan lainnya.
- Pasar Beringharjo
- Kasongan
- Pasar Seni Gabusan
- Pantai Baron - Desa Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab Gunungkidul
- Pantai Samas - Des. Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul
- Air Terjun Gedangan - Bantul
- Air Terjun Goa Cerme - Bantul
- Air Terjun Jogan - Gunung Kidul
- Air Terjun Parangtritis - Bantul
Objek
wisata ini sudah dikelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik,
mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir
khas Parangtritis. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.
#3 Candi Prambanan - Desa Tlogo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
- Pantai Indrayanti - Desa Sidoharjo, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
- Pantai Pok Tunggal - Desa Tepus, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
- Pantai Sepanjang - Timur Pantai Kukup, Kab. Gunungkidul
- Pantai Ngobaran - Desa Kanigoro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul
- Pantai Sadeng - Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
- Pantai Glagah - Kab. Kulon Progo
- Pantai Wediombo - Desa Jepitu, Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
- Candi Kalasan adalah Peninggalan Budha yang Tertua di Yogyakarta - Desa Kalibening, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
- Candi Gembirowati - Desa Girijati, Kec. Panggang, Kab. Gunungkidul
Merupakan
candi tercantik di dunia, dan terletak di desa Prambanan, pulau Jawa,
kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta
dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara
Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara
kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.
- Kraton Ratu Boko, memiliki Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian - Desa Dawung, Kec. Prambanan, Kab Sleman
- Candi Ijo, Candi ini Letaknya paling tinggi di Yogyakarta - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
- Candi Abang - Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
- Candi Gampingan - Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
- Candi Sari - Desa Candisari, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
- Candi Kedulan - Desa Kedulani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
- Candi Sambisari - Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
- Candi Sorogedug - Dusun Sorogedug, Desa Madurejo, Kec Prambanan, Kab. Sleman
- Candi Kimpulan - Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
#4 Taman Sari
Taman
Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas
taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan
dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kompleks
Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama
adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat.
Bagian
selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan
antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean
Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua.
Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan
meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
- Candi Banyunibo - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
- Candi Morangan - Desa Morangan, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
- Candi Risan - Dusun Candirejo, desa Risan, Kec. semin, Kab. Gunungkidul,
- Situs Mantup - Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul
- Situs Payak - Dusun Payak, Desa Srimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
- Situs Mangir - Dusun Mangir, Desa Sendangsari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul
- Situs Arca Bugisan - Dusun Bugisan, Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
- Situs Arca Gupolo - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
- Situs Gua Sentono - Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab.
#5 Keraton Yogyakarta
Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana
resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan
tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun
1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat
tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi
kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu
objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan
museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk
berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan
gamelan.
- Kebun Binatang Gembira Loka
- Candi Klodangan - Dusun Klodangan, Desa Sendangtirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
- Monumen Jogja Kembali
- Goa Selarong
- Gua Rancang Koncono
- Gua Cerme
- Museum Sonobudoyo
- Pemakaman Imogiri
- Kerajinan kulit Manding Bantul
Daftar Nama Hotel di Yogyakarta
Setelah diatas membahas tentang objek wisatanya, berikut ini adalah nama
beberapa hotel di Jogjakarta yang mungkin ingin Anda sewa untuk
menginap demi merasakan liburan yang menyenangkan. Berikut adalah
rangkumannya.
Hotel Berbintang 5 di Yogyakarta
Melia Purosani
Jl. Suryotomo No 31 Yogyakarta 55122
telp: 0274-589521
Hyatt Regency Hotel
Jl. Palagan Tentara Pelajar Yogyakarta 55581
telp: 0274-869123
Hotel Berbintang 4 di Yogyakarta
Inna Garuda Hotel
Jalan Malioboro No. 60 Yogyakarta
(0274) 566353
Santika Hotel
Jalan Jend. Sudirman No 19 Yogyakarta 55233
telp: (0274) 56303
Sahid Garden Hotel
Jalan Babarsari Yogyakarta
(0274) 48888
Century Saphir Hotel
Jalan Laksda Adisucipto 38 Yogyakarta
(0274) 56475
Jayakarta Hotel
Jalan Laksda Adisucipto Km 8 Yogyakarta
(0274) 48841
Comfort Suite Yogyakarta
Jalan Pringgodani No. 22 Demangan Baru Yk
(0274) 51933
Jogjakarta Plaza Hotel
Jalan Gejayan, Colombo Yogyakarta
(0274) 58672
Quality Hotel
Jl. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta
(0274) 48500
Novotel Yogyakarta
Jalan Jend Sudirman Yogyakarta
(0274) 58092
Hotel Berbintang 3 di Yogyakarta
Mutiara Hotel
Jalan Malioboro No. 18 Yogyakarta
(0274) 56381
Puri Artha Hotel
Jalan Cendrawasih NO 36 Yogyakarta
(0274) 56328
Mercure Hotel
Jalan Jendral Sudirman 9-11 Yogyakarta
(0274) 56661
Ibis Malioboro
Jalan Malioboro No. 52-58 Yogyakarta
(0274) 51697
Wisma MM
Jalan Kolombo No. 1 Yogyakarta
(0274) 55798
Hotel Murah di Yogyakarta
Vidi I
Jalan kaliurang Km 5 Yogyakarta
(0274) 56060
Vidi II
Jalan Kaliurang Km 5,2 Yogyakarta
(0274) 563786
Vidi III
Jalan Km 5,2 BI CT II/5
(0274) 58665
Makanan Khas Jogja
Makanan Khas Jogja sangat banyak yang super enak rasanya. Ini gak lebay karena nyatanya emang enak.. Kalau gk percaya coba aja sendiri. Indonesia punya berbagai makanan khas dan harus bangga dengan semua warisan nenek moyong itu. Walaupun sekarang banyak sekali makanan daerah yang hampir punah ditelan zaman . Masih ada makanan yang sangat eksis dan menjadi ikon kota tersebut . Seperti YOgyakarta yang biasanya disebuat kota Gudeg karena memiliki Gudeg yang terkenal enak. Makanan Yogyakarta biasanya berkarakter manis. Dengan rasanya yang manis makanan asal kota pendidikan ini terkenal dan menjadi ciri khas Yogyakarta.
1. GUDEG
2.BAKPIA
3.GEBLEK
4.GEPLAK
5. KIPO
Kue khas Yogyakarta yang satu ini sudah jarang ditemui kecuali anda yang
berminat membeli kue ini berkunjung ke pasar tradisional. Rasa dari
makanan yang satu ini tentu saja memilki ciri khas Yogyakarta yaitu
manis. Makanan ini terdiri dari kulit luar yang merupakan campuran ketan
dan adonan nagka dan berisi kelapa dan gula merah. Tentu saja rasa
manis dari gula merah menjadi ciri khas rasa dari makanan khas
Yogyakarta yang 1 ini.
6. TIWUL
Makanan yang satu ini merupaka makanan khas Yogyakarta yang berasal dari
Gunung Kidul. Makanan ini memiliki rasa yang manis dan gurih seperti
makanan khas Yogyakarta yang lainnya. Dahulu kala makanan khas ini
dikenal sebagai makanan yang identik dengan kaum miskin . Karena asal
dari makanan ini Gunung Kidul merupakan daerah yang tidak subur sehingga
warganya kesulitan menghasilkan sumber makanan yang tumbuh dengan baik
hanyalah singkong. Tiwul sendiri merupakan makanan yang terbuat dari
Singkong . Bahan singkong ini lalu dijadikan gaplek,kemudian baru
diolah menjadi Tiwul. Bisanya makanan yang bisa dijadikan makanan pokok
ini dimakan bersama dengan sayur-sayuran bahkan bisa diolah sehingga
menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta.
7.Bakmi Jawa
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar