Minggu, 19 Januari 2014

Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta


Sejarah Keraton Yogyakarta (Keraton Jogja) yang merupakan sebuah keraton dari kerajaan Mataram telah memiliki sejarah yang sangat panjang sampai dengan keberadaannya pada saat ini. Sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta secara umum memiliki 2 versi yang sedikit agak berbeda.


Gambar Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja

Dua Versi Sejarah Keraton Yogyakarta


  • Versi Pertama Sejarah keraton Yogyakarta
Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 4Menurut versi yang pertama, Keraton Yogyakarta ini pada awalnya adalah merupakan sebuah Pesanggrahan yanga bernama Pesanggrahan Garjitawati. Pesanggrahan Garjitawati ini diyakini merupakan sebuah pesanggrahan kuno yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan yang digunakan pada saat iring-iringan yang membawa jenasah raja-raja kasultanan Mataram dari Surakarta dan Kartasura yang meninggal.

Para Raja Mataram yang meninggal ini biasanya akan dimakamkan di Makam Raja-raja Imogiri yang terletak di sebelah selatan Yogyakarta. Nah, pada saat membawa jenazah Raja menuju Makam Raja-raja Imogiri inilah rombongan akan sejenak beristirahat di Pesanggrahan Garjitawati.


  • Versi Kedua Sejarah Keraton Yogyakarta
Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 1Sedangkan berdasarkan versi yang kedua, Keraton Yogyakarta yang sekarang ini pada awalnya adalah sebuah mata air bernama Umbul Pacethokan yang berada tepat di tengah hutan Beringan. Setelah terjadinya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, maka kemudian Sultan Hamengku Buwono I yang sebelumnya mendiami Pesanggrahan Ambar Ketawang yang berada di selatan Kota Yogyakarta ini, mendirikan sebuah keraton sebagai pusat pemerintahan di Umbul Pacethokan ini.





Kerajaan Mataram Awal Sejarah Keraton Yogyakarta


Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 2Sejarah Keraton Yogyakarta (Keraton Jogja) tentu saja tidak lepas dari jasa Ki Ageng Pamanahan yang pada waktu itu telah berhasil mengalahkan Aryo Penangsang yang pada saat itu merupakan musuh dari Sultan Pajang. Atas keberhasilannya menumpas Aryo Penangsang inilah kemudian Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1558 Masehi mendapatkan hadiah dari Sultan Pajang berupa tanah kekuasaan di Mataram.

Di kemudian hari pada tahun 1577 Ki Ageng Pamanahan membangun sebuah keraton atau istana di daerah yang bernama Kota Gede (tepatnya di bagian selatan-timur Kota Yogyakarta) hingga akhirnya beliau wafat pada tahun 1584 sebagai pengikut setia Sultan Pajang, dan dimakamkan di sebelah Masjid Kota Gede.

Setelah wafatnya Ki Ageng Pamanahan ini maka kekosongan kekuasaan Mataram dilanjutkan dengan pengangkatan putera dari Ki Ageng Pamanahan sendiri yaitu Sutawijaya menggantikan kedudukan ayahnya sebagai penguasa Mataram.

Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 7Namun ternyata pengangkatan Sutawijaya sebagai Raja Mataram ini merupakan keputusan yang sangat fatal bagi Sultan Pajang. Sutawijaya ternyata tidak mau tunduk pada Kesultanan Pajang seperti ayahnya terdahulu, dan berniat menghancurkan dan menguasai Kesultanan Pajang dan ingin memperluas wilayah kekuasaannya.

Akhirnya pada tahun 1587 pasukan Kesultanan Pajang menyerang Mataram. Namun tak dapat disangka, pasukan Sultan Pajang yang berusaha menyerang Mataram ini terkena imbas letusan Gunung Merapi yang cukup dahsyat pada waktu itu, dan akhirnya memporak-porandakan dan menghancurkan seluruh pasukan Kesultanan Pajang. Dan pada kejadian tersebut Sutawijaya dan pasukan Mataram bisa selamat.

Satu tahun kemudian di tahun 1588 Mataram menjadi sebuah kerajaan dan Sutawijaya mengukuhkan dirinya sebagai Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati, Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama yang memiliki arti Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Sejak saat itu kemudian Kerajaan Mataram berkembang menjadi sebuah kerajaan yang besar dan menjadi penguasa besar Pulau Jawa

Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 8Wafatnya Panembahan Senopati pada tahun 1601 kemudian digantikan oleh seorang anaknya yang bernama Mas Jolang yang kemudian dikenal juga dengan sebutan Panembahan Seda ing Krapyak. Setelah wafatnya pada tahun 1613, Mas Jolang digantikan lagi oleh puteranya yaitu Pangeran Arya Martapura dan dilanjutkan oleh kakaknya yaitu Raden Mas Rangsang yang juga lebih dikenal sebagai Prabu Pandita Hanyakrakusuma, dan bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman.

Pada masa pemerintahan Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung inilah kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya dan berkembang dengan sangat pesat di berbagai bidang. Kerajaan Mataram semakin kokoh dan makmur sampai akhirnya Sultan Agung dan digantikan oleh anaknya yaitu Amangkurat I pada tahun 1645.


Sejarah Keraton Yogyakarta Berawal Dari Perjanjian Giyanti


Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 3
Masa kejayaan Kerajaan Mataram akhirnya mengalami guncangan juga. Peristiwa demi peristiwa yang berlatar belakang konflik perebutan kekuasaan dari dalam maupun luar istana akhirnya menghancurkan Kerajaan Mataram. Pada masa penjajahan Belanda, VOC mampu memanfaatkan konflik yang terjadi di istana dengan baik.

Perebutan kekuasaan di Kerajaan Mataram ini berkahir dengan adanya Perjanjian Giyanti yang terjadi pada bulan Februari di tahun 1755. Pada Perjanjian Giyanti ini memutuskan untuk membagi kekuasan Kerajaan Mataram menjadi 2 yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dan dalam perjanjian itu juga menetapkan Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan di Kasultanan Yohyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 5
Kira-kira satu bulan setelah terjadinya Perjanjian Giyanti tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono I yang pada saat itu tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang mendirikan sebuah keraton di pusat kota Yogyakarta yang kita lihat sekarang ini sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta.


Sejarah Keraton Yogyakarta Dari Sisi Filosofi Dan Mitologi 


Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 9Sejarah Keraton Yogyakarta yang panjang itu tentu saja membuat Keraton Yogyakarta tidak dibangun dengan begitu saja. Banyak sekali nilai-nilai folosofis yang ditanam dalam pembangunan Keraton Yogyakarta ini. Arsitektur Keraton Yogyakarta sendiri adalah Sri sultan Hamengku Buwono I yang merupakanseorang arsitek yang sangat hebat pada masanya.

Beliau tidak begitu saja merancang bentuk bangunan keraton, namun beliau benar-benar memikirkan dan menerapkan juga berbagai nilai kehidupan dalan arsitektur bangunan maupun letak keraton. Secara umum Keraton Yogyakarta sendiri dibangun dengan sangat strategis di antara 2 sungai besar yaitu Sungai Code di timur dan sungai Winongo di Barat. Selain itu juga terlatak dalam satu garis lurus antara Gunung Merapi di utara dan Laut Kidul di selatan yang tentu saja hal tersebut memiliki makna folosofis yang sangat dalam.

Sejarah Berdirinya Keraton Yogyakarta Jogja 6Masih banyak sekali nilai-nilai filosofis kehidupan yang terdapat pada arsitektur Keraton Yogyakarta mulai dari interior dan eksterior. Hal inilah yang membuat Sejarah Keraton Yogyakarta (Keraton Jogja) sangat menarik dan membuat Keraton Yogyakarta juga sebagai warisan budaya yang sangat bernilai di mata dunia.



Sabtu, 18 Januari 2014

Seluk Beluk Jogja

Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah wilayah tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara.

Pembentukan DIY oleh Kerajaan di Yogyakarta (1946)


Wilayah DIY dan Kab/kota di lingkungannya tahun 1946
Sambil menunggu UU yang mengatur susunan Daerah yang bersifat Istimewa sebagaimana pasal 18 UUD, maka Sultan HB IX dan Sri Paduka PA VIII dengan persetujuan BP DPR DIY (Dewan Daerah) pada 18 Mei 1946 mengeluarkan Maklumat No. 18 yang mengatur kekuasaan legeslatif dan eksekutif (lihat Maklumat Yogyakarta No. 18 Wikisource-logo.svg) Maklumat ini adalah realisasi dari keputusan sidang KNI Daerah Yogyakarta pada 24 April 1946. Setelah menyetujui rencana maklumat itu, KNID membubarkan diri dan digantikan oleh Dewan Daerah yang dibentuk berdasarkan rencana maklumat. Dalam sidangnya yang pertama DPR DIY mengesahkan rencana maklumat No 18 yang sebelumnya telah disetujui dalam sidang KNI Daerah Yogyakarta tersebut
Dalam maklumat ini secara resmi nama Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan menandai bersatunya dua monarki Kesultanan dan Pakualaman dalam sebuah Daerah Istimewa. Persatuan ditunjukkan dengan hanya ada sebuah Parlemen lokal untuk DIY dan Ibu Kota Yogyakarta (gabungan Kabupaten Kota Kasultanan dan Kabupaten Kota Paku Alaman) bukan dua buah (satu untuk Kesultanan dan satunya untuk Paku Alaman). Tidak dipungkiri juga terdapat perbedaan pendapat antara KNID dengan Monarki yang tercermin dengan adanya dua tanggal pengumuman maklumat yaitu tanggal 13 dan 18 Mei 1946. Selain itu juga nampak dari materi maklumat dengan RUU. Dari sepuluh Bab yang diusulkan, sebanyak tiga bab tidak ditampung, yaitu Bab 1 tentang Kedudukan DIY, Bab 6 tentang Keuangan, dan Bab 7 tentang Dewan Pertimbangan.

Ciri khas Jogjakarta
Ciri khas budaya Yogyakarta
Kalau mendengar tentang Yogyakarta kebanyakan orang pasti ingat tentang budaya-budayanya, dan bisa juga dibilang bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kota budaya. Ciri khas budaya Yogyakarta seperti batik, tari kreasi baru, wayang kulit, kethoprak, gamelan jawa, jathilan atau kuda lumping. Aku ingin mengingat dulu waktu masih sekolah pelajaran kesenian gamelan dan tari juga merupakan pelajaran ekstra pilihan. Dan aku juga malah mengikuti karawitan yang ada di desa, terdapat sanggar karawitan, tari di desaku, bahkan sejak sekolah SD aku sudah mulai belajar karawitan gamelan jawa dan tari kreasi baru bermacam gaya dilanjudkan belajar di SMP dan SMU.
Ciri khas budaya Yogyakarta
Dari gambar di atas ini jelas terlihat bahwa memang penduduk di Yogyakarta pada umumnya sejak Sekolah Dasar (SD) sudah ada pelajaran karawitan gamelan.
Ciri khas budaya Yogyakarta
Di gambar paling depan terlihat bonang dengan jelas, jadi ingat waktu sekolah dulu aku suka nabuh bonang hehehe...dalam belajar gamelan atau karawitan memang diharuskan menguasai setiap gamelan.
Ciri khas budaya Yogyakarta
Ini adalah salah satu tarian kreasi baru gaya Yogyakarta juga, dan di Jogja banyak juga sanggar kesenian dan siapapun boleh mengikutinya.
Ciri khas budaya Yogyakarta
Di sanggar-sanggar kesenian Yogyakarta bukan saja belajar tarian khusus Jogja tapi juga belajar tarian dari daerah lain seperi tari bali, tarian sunda, tarian gaya solo, dll dan tiap musik gamelannya memang berdeda tetapi kalau gamelan gaya Jogja biasanya lebih halus.
Ciri khas budaya Yogyakarta
Ini adalah gambar wayang kulit, yang merupakan gaya budaya Yogyakarta. Pertunjukan wayang kulit biasa diadakan untuk menanggapi hari besar tertentu atau untuk tanggapan suatu event yang penting

50 Tempat Wisata di Jogja Terbaik
Tempat Wisata di Jogja - Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota yang sangat indah dan istimewa di Indonesia. Tak kalah bagusnya dengan objek wisata Jakarta, Yogyakarta juga memiliki berbagai tempat wisata yang amat menarik untuk dikunjungi oleh semua orang, baik warga lokal maupun asing dengan harga yang cukup murah. Salah satu tempat yang paling populer di Jogja adalah Jl. Malioboro, yang sudah sangat terkenal hingga ke mancanegara.

Kota yang dijuluki dengan kota Gudeg ini memiliki kekayaan kuliner yang beragam dan tempat yang amat menarik untuk dikunjungi. Dulunya Jogja adalah ibukota Indonesia, namun kini telah dipindahkan ke Jakarta. Wajar saja Yogyakarta menjadi ibukota karena kota yang satu ini memiliki kemajuan yang lebih baik dibanding yang lain, baik dari segi pendidikan, kreativitas masyarakat, keindahan kota, dan lain sebagainya.

Daftar Tempat Wisata di Yogyakarta :


#1 Malioboro

Daftar+Nama+Tempat+Wisata+di+Yogyakarta__1377951587_114.79.12.86
Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.

Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja, serta berbagai kemenarikan lainnya.

  1. Pasar Beringharjo
  2. Kasongan
  3. Pasar Seni Gabusan
  4. Pantai Baron - Desa Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab Gunungkidul
  5. Pantai Samas - Des. Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul
  6. Air Terjun Gedangan - Bantul
  7. Air Terjun Goa Cerme - Bantul
  8. Air Terjun Jogan - Gunung Kidul
  9. Air Terjun Parangtritis - Bantul


#2 Pantai Parangtritis - Desa Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul

Pantai+Parangtritis
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. 

Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.

  1. Pantai Indrayanti - Desa Sidoharjo, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
  2. Pantai Pok Tunggal - Desa Tepus, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
  3. Pantai Sepanjang - Timur Pantai Kukup, Kab. Gunungkidul
  4. Pantai Ngobaran - Desa Kanigoro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul
  5. Pantai Sadeng - Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
  6. Pantai Glagah - Kab. Kulon Progo
  7. Pantai Wediombo - Desa Jepitu, Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
  8. Candi Kalasan adalah Peninggalan Budha yang Tertua di Yogyakarta - Desa Kalibening, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
  9. Candi Gembirowati - Desa Girijati, Kec. Panggang, Kab. Gunungkidul


#3 Candi Prambanan - Desa Tlogo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman

Candi+Prambanan

Merupakan candi tercantik di dunia, dan terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.
  1. Kraton Ratu Boko, memiliki Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian - Desa Dawung, Kec. Prambanan, Kab Sleman
  2. Candi Ijo, Candi ini Letaknya paling tinggi di Yogyakarta - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
  3. Candi Abang - Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
  4. Candi Gampingan - Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
  5. Candi Sari - Desa Candisari, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
  6. Candi Kedulan - Desa Kedulani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
  7. Candi Sambisari - Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
  8. Candi Sorogedug - Dusun Sorogedug, Desa Madurejo, Kec Prambanan, Kab. Sleman
  9. Candi Kimpulan - Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman

#4 Taman Sari

Taman+Sari+-+Espilen+Blog__1377953140_114.79.12.86

Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. 

Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
  1. Candi Banyunibo - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
  2. Candi Morangan - Desa Morangan, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
  3. Candi Risan - Dusun Candirejo, desa Risan, Kec. semin, Kab. Gunungkidul, 
  4. Situs Mantup - Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul
  5. Situs Payak - Dusun Payak, Desa Srimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
  6. Situs Mangir - Dusun Mangir, Desa Sendangsari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul
  7. Situs Arca Bugisan - Dusun Bugisan, Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
  8. Situs Arca Gupolo - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
  9. Situs Gua Sentono - Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab.

#5 Keraton Yogyakarta

Keraton+Jogjakarta+3__1377953572_114.79.12.86


Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. 
  1. Kebun Binatang Gembira Loka
  2. Candi Klodangan - Dusun Klodangan, Desa Sendangtirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
  3. Monumen Jogja Kembali
  4. Goa Selarong
  5. Gua Rancang Koncono
  6. Gua Cerme
  7. Museum Sonobudoyo
  8. Pemakaman Imogiri
  9. Kerajinan kulit Manding Bantul

Daftar Nama Hotel di Yogyakarta
Setelah diatas membahas tentang objek wisatanya, berikut ini adalah nama beberapa hotel di Jogjakarta yang mungkin ingin Anda sewa untuk menginap demi merasakan liburan yang menyenangkan. Berikut adalah rangkumannya.

Hotel Berbintang 5 di Yogyakarta

Melia Purosani
Jl. Suryotomo No 31 Yogyakarta 55122
telp: 0274-589521

Hyatt Regency Hotel
Jl. Palagan Tentara Pelajar Yogyakarta 55581
telp: 0274-869123

Hotel Berbintang 4 di Yogyakarta

Inna Garuda Hotel
Jalan Malioboro No. 60 Yogyakarta
(0274) 566353

Santika Hotel
Jalan Jend. Sudirman No 19 Yogyakarta 55233
telp: (0274) 56303

Sahid Garden Hotel
Jalan Babarsari Yogyakarta
(0274) 48888

Century Saphir Hotel
Jalan Laksda Adisucipto 38 Yogyakarta
(0274) 56475

Jayakarta Hotel
Jalan Laksda Adisucipto Km 8 Yogyakarta
(0274) 48841 

Comfort Suite Yogyakarta
Jalan Pringgodani No. 22 Demangan Baru Yk
(0274) 51933 

Jogjakarta Plaza Hotel
Jalan Gejayan, Colombo Yogyakarta
(0274) 58672

Quality Hotel
Jl. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta
(0274) 48500

Novotel Yogyakarta
Jalan Jend Sudirman Yogyakarta
(0274) 58092 

Hotel Berbintang 3 di Yogyakarta

Mutiara Hotel
Jalan Malioboro No. 18 Yogyakarta
(0274) 56381

Puri Artha Hotel
Jalan Cendrawasih NO 36 Yogyakarta
(0274) 56328

Mercure Hotel
Jalan Jendral Sudirman 9-11 Yogyakarta
(0274) 56661

Ibis Malioboro
Jalan Malioboro No. 52-58 Yogyakarta
(0274) 51697

Wisma MM
Jalan Kolombo No. 1 Yogyakarta
(0274) 55798

Hotel Murah di Yogyakarta

Vidi I
Jalan kaliurang Km 5 Yogyakarta
(0274) 56060 

Vidi II
Jalan Kaliurang Km 5,2 Yogyakarta
(0274) 563786

Vidi III
Jalan Km 5,2 BI CT II/5
(0274) 58665
Makanan Khas Jogja

Makanan Khas Jogja sangat banyak yang super enak rasanya. Ini gak lebay karena nyatanya emang enak.. Kalau gk percaya coba aja sendiri. Indonesia punya berbagai makanan khas dan harus bangga dengan semua warisan nenek moyong itu. Walaupun sekarang banyak sekali makanan daerah yang hampir punah ditelan zaman . Masih ada makanan yang sangat eksis dan menjadi ikon kota tersebut . Seperti YOgyakarta yang biasanya disebuat kota Gudeg karena memiliki Gudeg yang terkenal enak. Makanan Yogyakarta biasanya berkarakter manis. Dengan rasanya yang manis makanan asal kota pendidikan ini terkenal dan menjadi ciri khas Yogyakarta.

1. GUDEG

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Gudeg s Rasanya manis dan gurih, dan ada sedikit pedas bila dimakan dengan krecek, Biasanya terbuat dari nangka (kalau di Jogya dikenal dengan sayur gori) yang dimasak berjam-jam hingga berwarna coklat, dicampur dengan areh santan dan ditambah sayur krecek dengan lauknya suwiran (potongan) daging ayam atau telor bebek. Kalau pagi mudah ditemukan para penjual gudeg di sudut-sudut jalan untuk sarapan pagi. Tak jarang yang menjualnya bersama dengan bubur sayur krecek yang pedas.

2.BAKPIA

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Kue khas Yogyakarta  ini sering dibeli orang untuk oleh-oleh dari Jogja. Rasanya manis, dibuat dari adonan tepung yang diisi dengan kacang hijau, tetapi sekarang lebih bervariasi ada juga yang diisi keju atau coklat agar lebih menarik. Daerah yang terkenal bakpianya tentu saja Pathok yang biasa dikenal denganbakpia Pathok, letaknya di sebelah barat Malioboro, atau di jalan KS. Tubun. Kami sarankan untuk membeli bakpia pathok 75, atau Bakpia Merlino yang rasanya dikenal paling enak.

 3.GEBLEK

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Geblek adalah makanan yang banyak di jumpai di daerah Kulon Progo. Rasa makanan yang satu ini berbeda dengan lainnya karena rasanya gurih dan sedikit asin sedangkan yang lainnya ialah manis. Terbuat dari tepung singkong dan dibumbui. Akan lebih nikmat jika dimakan ketika hangat  kalau sudah dingin agak kenyal. Geblek yang masih mentah punya kelebihan yaitu dapat bertahan sampai 4 hari. Kalau melebihi 4 hari, maka geblek siap digoreng ini akan mengeras, dan bila digoreng, rasanya pun tidak enak lagi.

4.GEPLAK

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Bagi para penderita gula darah tinggi atau diabetes , kue khas Yogyakarta yang satu ini mesti dihindari karena rasanya manis sekali dan bisa berbahaya bagi kesehatan anda. Sebagaimana kebanyakan makanan khas Jogja yang bericirikan rasa manis, saking manisnya, sebaiknya tidak berlebihan memakannya karena akan terasa eneg di kerongkongan dan perut. Bahan aslinya dibuat dari serutan kelapa dan gula jawa. Kalau dijajakan di kios oleh-oleh biasanya paling mencolok di mata karena warnanya warna-warni.

5. KIPO

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Kue khas Yogyakarta yang satu ini sudah jarang ditemui kecuali anda yang berminat membeli kue ini berkunjung ke pasar tradisional. Rasa dari makanan yang satu ini tentu saja memilki ciri khas Yogyakarta yaitu manis. Makanan ini terdiri dari kulit luar yang merupakan campuran ketan dan adonan nagka dan berisi kelapa dan gula merah. Tentu saja rasa manis dari gula merah menjadi ciri khas rasa dari makanan khas Yogyakarta yang 1 ini.

6. TIWUL

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Makanan yang satu ini merupaka makanan khas Yogyakarta yang berasal dari Gunung Kidul. Makanan ini memiliki rasa yang manis dan gurih seperti makanan khas Yogyakarta yang lainnya. Dahulu kala makanan khas ini dikenal sebagai makanan yang identik dengan kaum miskin . Karena asal dari makanan ini Gunung Kidul merupakan daerah yang tidak subur sehingga warganya kesulitan menghasilkan sumber makanan yang tumbuh dengan baik hanyalah singkong. Tiwul sendiri merupakan makanan yang terbuat dari Singkong . Bahan singkong ini lalu dijadikan gaplek,kemudian baru diolah menjadi Tiwul. Bisanya makanan yang bisa dijadikan makanan pokok ini dimakan bersama dengan sayur-sayuran bahkan bisa diolah sehingga menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta.


7.Bakmi Jawa

Makanan Khas Yogyakarta yang Super Enak
Bakmi merupakan makanan khas pulau jawa . Tapi kalau bakmi jawa di daerah Yogyakarta makanan yang satu ini punya ciri khas sendiri dan unik yaitu rasanya yang gurih. Selain itu Bakmi Jawa yang berada di daerah Yogyakarta ini unik sekali cara memasaknya yaitu menggunakan ANGLO . Anglo ialah alat memasak yang berupa tungku dan berbahan dasar tanah liat dan arang. 
 .